• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP ISLAM BAKTI ASIH (Islamic Interactive School). Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMP ISLAM BAKTI ASIH

NPSN : 69980296

Jl.Padasuka Atas No.233 pasirlayung Kec.Cimenyan Kab.Bandung


[email protected]

TLP : 022-20515791


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 47349
Pengunjung : 18428
Hari ini : 6
Hits hari ini : 35
Member Online : 1
IP : 18.97.14.81
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

Pentingnya Budaya Literasi Sebagai Pembentukan Karakter dalam Upaya Meningkatkan Kualitas




Literasi tidak sekadar hanya membaca dan menulis. Lain daripada itu, literasi merupakan kemampuan seseorang dalam memahami hingga mengolah suatu informasi di saat melakukan kegiatan membaca dan menulis. Adanya budaya literasi diharapkan masyarakat dapat lebih memahami suatu informasi hingga membentuk pola pikir kritis.

Literasi merupakan awal dari terbentuknya karakter. Karakter merupakan suatu sifat yang memengaruhi suatu pikiran, budi pekerti, hingga tabiat yang dimiliki oleh manusia lainnya. Selain itu, karakter juga dapat dikatakan sebagai kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi mengenai pendapat yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, bersikap, hingga bertingkah laku dalam suatu kehidupan.

Suatu perwujudan untuk membentuk karakter bisa melalui budaya literasi. Literasi menjadi suatu sarana dalam memahami, mengenal, hingga menerapkan. Literasi menjadi faktor utama dalam meningkatkan suatu kualitas seseorang. Liteari juga sebagai tameng seseorang dalam bertindak.

Kata literasi di Indonesia sudah lebih terkenal dibandingkan kata kemahirwacanaan hingga keberaksaraan. Lain daripada kata, literasi juga menjadi salah satu gerakan dalam lembaga pendidikan. Gerakan tersebut sudah diterapkan dalam pegiat pendidikan, baik informal hingga non formal.

Seiring dengan majunya teknologi. Peristiwa itu membuat semakin mudahnya dalam menjalankan budaya literasi. Teknologi juga membuat masyarakat mendapatkan suatu informasi yang diinginkan secara kilat. Sehingga budaya literasi dapat diterapkan kapanpun dan dimanapun oleh masyarakat.

Akan tetapi kemajuan teknologi tidak selalu berjalan sesuai harapan. Di lain situasi, beberapa orang mampu menerapkan budaya literasi yang semakin mudah dilakukan, hal itu tidak terlepas dari mudahnya mendapatkan suatu informasi. Namun, di sisi lain beberapa orang tidak memanfaatkan teknologi, hal itu pengaruh faktor tidak melek teknologi hingga malas dalam memanfaatkan teknologi untuk beliterasi.

Menurut survey masyarakat Indonesia saat ini tergolong negara dengan budaya literasi yang rendah. Budaya literasi di Indonesia tepatnya kawasan ASEAN masih di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand, ungkap Syarif Yunus.

Maka dari itu dalam mengatasi permasalahan literasi di Indonesia, diperlukan adanya program yang harus dijalankan.  Sebagai bentuk proses adaptasi seseorang dalam melakukan budaya literasi. Bagaikan niat yang terus di asah, hal itu akan menjadikan suatu kebiasaan.

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas